Autokorelasi muncul alasannya ialah observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul alasannya ialah residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) alasannya ialah “gangguan” pada seseorang individu atau kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama atau pada periode berikutnya.
Model regresi yang baik ialah regresi yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang sanggup dipakai untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Dalam postingan kali ini akan saya bahas mengenai Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson (DW test). Uji Durbin Watson hanya dipakai untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen.
Dasar Pengambilan Keputusan
Metode pengujian yang sering dipakai ialah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut :
- Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.
- Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi.
- Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Setelah teman mengetahui dasar-dasar pada Uji Autokorelasi, sekarang kita masuk pada bab praket pengolahan datanya dengan SPSS versi 21. Perlu saya informasikan terlebih dahulu bahwa data yang akan diuji ialah data Motivasi (X1), Minat (X2), dan Prestasi (Y) dengan jumlah N=12. Adapun rincian datanya sanggup dilihat pada gambar dibawah ini.
1. Setelah data yang ingin di uji sudah dipersiapkan, selanjutnya buka kegiatan SPSS, kemudian menyerupai biasa, klik Variable View, Selanjutnya, pada bab Name tulis saja X1, X2 dan Y, pada Decimals ubah semua menjadi angka 0, pada bab Label tuliskan Motivasi, Minat ,dam Prestasi, abaikan yang lainnnya.
2. Setelah itu, klik Data View, dan masukkan data Motivasi (X1), Minat (X2) dan Prestasi (Y) yang sudah dipersiapkan tadi, sanggup dengan cara copy-paste.
3. Langkah selanjunya, dari hidangan SPSS pilih Analyze, kemudian klik Regression, selanjutnya klik Linear
4. Kemudian, muncul kotak obrolan dengan nama Linear Regression, maka masukkan variabel Prestasi (Y) ke Dependent, masukkan variabel Motivasi (X1) dan Minat (X2) ke Independent (s), laris klik Statistics
5. Muncul kotak dengan nama Linear Regression : Statistics, pada bab ini kemudian centang (v) Durbin-Watson (abaikan centangan yang lain).
6. Langkah yang terakhir ialah klik Ok. Hasil outputnya lihat dibawah ini.
Berdasarkan output di atas, diketahui nilai DW 2,115, selanjutnya nilai ini akan kita bandingkan dengan nilai table signifikansi 5%, jumlah sampel N=12 dan jumlah variabel independen 2 (K=2) = 2.12 (Cari pada tabel Durbin Watson) maka diperoleh nilai du 1,579.
Nilai DW 2,115 lebih besar dari batas atas (du) yakni 1,579 dan kurang dari (4-du) 4-1,579 = 2,421 sehingga sanggup disimpulkan bahwa tidak terjapat autokorelasi.
Demikain tadi serangkaian Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS cukup mudah dan gampang untuk dipraktekkan, jikalau teman masih resah sanggup menentukan alternatif lain yakni : Jasa Olah Data Statistik SPSS Terpercaya
Artikel selanjutnya : Cara Melakukan Analisis Regresi Berganda dengan SPSS
[Search : Tutorial Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson SPSS, Cara melaksanakan Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson (DW test) kegiatan SPSS versi 21, Langkah-langkah Uji Autokorelasi lengkap dengan gambar]
[Img : Dokumen olah data SPSS versi 21]