#BekasiTownSquare #RukoMinimalisdibekasi #CBDBETOS #RukoMurahDibekasi #HargaRukoDiBetos #Betos #cbdbetos #rukomurahdibekasi #rukodijualdibekasi #rukominimalismurahdibekasi

Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Kamis, 28 Maret 2019

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS | Uji wilcoxon sering kali dipakai sebagai alternatif dari uji paired sample t test. Hal ini tidaklah salah, lantaran jikalau data penelitian anda tidak berdistribusi normal [melalui uji normalitas] maka data tersebut dianggap tidak memenuhi syarat dalam pengujian statistik parametrik khususnya uji paired sample t test. Oleh lantaran itu, perlu adanya tindakan yang harus dilakukan peneliti biar data penelitian yang dikumpulkan masih tetap sanggup di uji atau di analisis, yakni dengan cara melaksanakan metode statistik non parametrik.

Sementara itu, sebagaimana uji paired sample t test, disini uji wilcoxon juga dipakai untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel yang saling berpasangan. Data penelitian yang dipakai dalam uji ini idealnya yakni data yang berskala ordinal atau interval. Uji wilcoxon atau disebut juga dengan wilcoxon signed rank test merupakan bab dari metode statistik non parametrik. Kerena merupakan bab dari statistik non parametrik, maka dalam uji wilcoxon tidak dibutuhkan data penelitian yang berdistribusi normal. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa penggunaan uji wilcoxon sebagai pengganti uji paired sample t test dikala data penelitian tidak berdistribusi normal yakni langkah yang paling tepat.

CONTOH KASUS DALAM UJI WILCOXON

Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat “pengaruh penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil berguru matematika pada siswa Sekolah Menengah Pertama kelas 8A”. Untuk kebutuhan data, peneliti melaksanakan evaluasi atas hasil berguru siswa sebelum (pre test) dan sehabis (post test) metode pembelajaran kelompok diterapkan di kelas tersebut. Maka diperoleh data penelitian sebagai berikut.

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS

[Download Data untuk Latihan]

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian atau Ha = “ada perbedaan hasil berguru pre test dan post test, yang artinya ada efek penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil berguru matematika pada siswa Sekolah Menengah Pertama kelas 8A”

Catatan: awalnya peneliti ingin menggunakan analisis statistik parametrik dengan uji paired sample t test untuk uji hipotesis di atas, namun lantaran data penelitian tersebut tidak berdistribusi normal (anggaplah demikian) maka peneliti menggunakan alterantif lain yakni dengan melaksanakan uji wilcoxon.

CARA MELAKUKAN UJI WILCOXON DENGAN SPSS

1. Seperti biasanya, langkah pertama buka aktivitas SPSS kemudian klik Variable View, pada tampilan ini kita akan memperlihatkan nama dan kelengkapan untuk variabel penelitian dengan ketentuan:

Variabel pertama “Pre Test”, maka isikan:
Name: ketik Pre
Type: pilih Numeric
Width: pilih 8
Decimal: Pilih 0
Label: ketik Pre Test
Value: pilih None
Missing: pilih None
Columns: pilih 8
Alilgn: pilih Scale

Variabel kedua “Post Test”, maka isikan:
Name: ketik Post
Type: pilih Numeric
Width: pilih 8
Decimal: Pilih 0
Label: ketik Post Test
Value: pilih None
Missing: pilih None
Columns: pilih 8
Alilgn: pilih Scale
Sehingga tampak di layar sebagai berikut:

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS

2. Setelah penamaan variabel dibuat, langkah selanjutnya klik Data View, kemudian isikan data penelitian di atas, sehingga akan tampak di layar sebagai berikut:

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS

3. Langkah berikutnya klik hidangan Analyze kemudian pilih Nonparametric Tests kemudian pilih Legacy Dialogs kemudian pilih 2 Related Samples…

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS

4. Maka dilayar akan muncul kotak obrolan “Two-Related Sample Tests”, selanjutnya masukkan variabel Pre Test [Pre] dan Post Test [Post] ke kotak Test Pairs secara bersamaan, kemudian pada bab “Test Type” berikan tanda centang (v) pada pilihan Wilcoxon, kemudian klik Ok

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS

5. Maka akan muncul output “Wilcoxon Signed Ranks Test” sebagai berikut:

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS


INTERPRETASI OUTPUT UJI WILCOXON

Output Pertama “Ranks”
  1. Negative Ranks atau selisih (negatif) antara hasil berguru matematika untuk Pre Test dan Post Test yakni 0, baik itu pada nilai N, Mean Rank, maupun Sum Rank. Nilai 0 ini memperlihatkan tidak adanya penurunan (pengurangan) dari nilai Pre Test ke nilai Post Test.
  2. Positif Ranks atau selisih (positif) antara hasil berguru matematika untuk Pre Test dan Post Test. Disini terdapat 22 data faktual (N) yang artinya ke 22 sisiwa mengalamai peningkatan hasil berguru matematika dari nilai Pre Test ke nilai Post Test. Mean Rank atau rata-rata peningkatan tersebut yakni sebesar 11,50, sedangkan jumlah rangking faktual atau Sum of Ranks yakni sebesar 253,00.
  3. Ties yakni kesamaan nilai Pre Test dan Post Test, disini nilai Ties yakni 0, sehingga sanggup dikatakan bahwa tidak ada nilai yang sama antara Pre Test dan Post Test.

UJI HIPOTESIS WILCOXON

Dalam uji hipotesis kita menggunakan output SPSS yang kedua yakni output “Test Statistics”. Namun sebelum kita masuk pada analisis terhadap hasil output di atas, maka terlebih dulu perlu kita ketahui dasar pengambilan keputusan yang dipakai dalam uji wilcoxon untuk kita jadikan pegangan atau pedoman.

Dasar Pengambilan Keputusan dalam Uji Wilcoxon
  1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih kecil dari < 0,05, maka Ha diterima.
  2. Sebaliknya, jikalau nilai Asymp.Sig. (2-tailed) lebih besar dari > 0,05, maka Ha ditolak.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PEMBUATAN KESIMPULAN

Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS

Berdasarkan output “Test Statistics” di atas, diketahui Asymp.Sig. (2-tailed) bernilai 0,000. Karena nilai 0,000 lebih kecil dari < 0,05, maka sanggup disimpulkan bahwa “Ha diterima”. Artinya ada perbedaan antara hasil berguru matematika untuk Pre Test dan Post Test, sehingga sanggup disimpulkan pula bahwa “ada efek penggunaan metode pembelajaran kelompok terhadap hasil berguru matematika pada siswa Sekolah Menengah Pertama kelas 8A”.

Baiklah, saya kira hingga disini dulu pembahasan kita perihal uji wilcoxon pada kesempatan kali ini, semoga bermanfaat. Oh iya, jikalau anda mau menguji perbedaan rata-rata dua kelompok yang tidak berpasangan untuk metode statistik non parametrik, maka anda sanggup menggunakan Uji Mann Whitney

[Search: Panduan Lengkap Cara Melakukan Uji Wilcoxon dengan SPSS, Contoh Statistik Non Parametrik Uji Wilcoxon menggunakan Program SPSS, Langkah-Langkah Uji Wilcoxon Signed Rank Test pada Aplikasi SPSS]
[Img: screenshot olah data SPSS versi 21]
Lihat Juga: Video Uji Wilcoxon dengan SPSS

#belirukodibekasi #sewarukobekasi #BekasiTownSquare #RukoMinimalisdibekasi #CBDBETOS #RukoMurahDibekasi #HargaRukoDiBetos #Betos #cbdbetos #rukomurahdibekasi #rukodijualdibekasi #rukominimalismurahdibekasi